Networking berbanding lurus dengan peningkatan omset sebuah usaha. Semakin banyak kenalan kita, maka semakin tinggi pula peluang usaha kita dikenal. Hal ini pula mengapa banyak penggiat bisnis yang melebarkan sayap ke dunia online yang identik dengan reseller. Semua ini dilakukan agar bisnis semakin dikenal di era digital ini. Plus, reseller sebagai perpanjangan tangan dari pemilik bisnis. Ibarat kata, sebagai toko cabang atau sales di dunia nyata (offline). Lantas, bagaimana caranya? Berikut beberapa tips dari seorang pakar bisnis dan praktisi hypnotherapy, Bapak Bambang Nugroho.
Sebelumnya, mari kita pahami terlebih dahulu ilustrasi berikut. Dikatakan bahwa setiap orang, rata-rata memiliki kenalan 250 orang. Sungguh luar biasa jika setiap orang menjalin hubungan baik, maka kenalan mereka akan menjadi sumber aset yang luar biasa. Oleh karena itu, mengapa setiap pakar menekankan betapa pentingnya membangun jaringan.
Bangun Personal Branding
Kunci sukses membangun tali silaturahim adalah dengan membangun personal branding. Artinya, membuat diri kita dikenal secara positif oleh orang-orang di sekitar kita. Setiap diri kita senantiasa diawasi oleh CCTV hidup. Yup! Orang-orang di sekitar kita adalah CCTV hidup yang senantiasa melakukan rekam jejak apapun yang kita katakan atau lakukan. Oleh karenanya, selalu berbuat baiklah kepada siapapun yang ada di sekitar kita. Entah itu keluarga, tetangga, teman, maupun orang-orang baru yang kita temui. Karena, bisa jadi, merekalah yang nantinya akan membantu kita membangun jaringan.
Manusiakan manusia, jangan menjadikan mereka alat/komoditi. Bayangkan perasaan Anda jika ditemui oleh sales yang mengetuk pintu ke rumah hanya untuk menawarkan barang dagangannya. Entah itu sales asuransi, ember pecah, krim pemutih wajah, kredit motor, ataupun yang lainnya. Begitu pula perasaan seseorang yang pada saat ketemu selalu kita prospek dengan bisnis kita. Maka, setiap dia ketemu dengan kita, rasanya malas “Ah, jangan-jangan bicara bisnis lagi. Nawarin gabung bisnis X. Menawarkan produk Y. Malas, ah.” Dengan begitu, hilanglah aset kita yang sesungguhnya.
Sekali lagi, saya katakan, selalu berbuat baik, bermanfaat untuk orang lain, buat nyaman setiap orang di dekat kita, dan jalinlah silaturahim dengan tulus.
Semoga bermanfaat.