fbpx

Resume Gelanggang Inspirasi Founder Kampung Komunitas Ibu Profesional

Menjadi seorang ibu tidak membatasi seorang perempuan untuk berkarya dan berdaya. Perjuangan dan tantanganya mungkin tidak akan pernah sama dengan pada saat masih belum memiliki pasangan dan anak. Tetapi, hidup itu memang tentang bagaimana menaklukkan tantangan dan ujian untuk menjadi lebih baik, bukan? Meskipun tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu ridho suami dan anak. Artinya, saat ibu berkarya dan berdaya, tidak lantas melupakan kewajibannya. Oleh sebab itu, inilah salah satu strong why saya bergabung dengan Ibu Profesional. Saya ingin tetap menjadi diri saya sendiri tanpa melupakan kodrat sebagai istri dan ibu. Saya ingin belajar dari Ibu Septi Peni Wulandari founder dari Ibu Profesional bagaimana beliau bisa berkolaborasi dengan suami dan anak-anaknya dalam mengembangkan kapasitas dirinya. Saya sadar bahwa saat saya memutuskan menjadi istri dan ibu, bukan hanya kebahagiaan saya saja yang harus saya perjuangkan tetapi juga suami dan anak-anak. Mau tau seperti apa perjalanan Ibu Septi yang sangat menginspirasi banyak ibu Indonesia? Yuk, simak Resume Gelanggang Inspirasi Founder berikut ini:

Profil Ibu Septi Peni Wulandari – Founder Kampung Komunitas Ibu Profesional

Membaca prestasi Ibu Septi ini memberikan energi tersendiri buat saya bahwa jika kita mau, maka kita akan dimampukan. Namun, terlepas dari sebuah kemauan, ada support system yang seringkali disebut oleh Ibu Septi saat menyampaikan materi, yaitu Bapak Dodik. Beliau adalah suami Ibu Septi yang senantiasa membimbing Ibu Septi dalam melahirkan Komunitas Ibu Profesional. Sebuah support system yang wajib ada jika seorang isti atau ibu akan berkarya. Maka, surat izin suami menjadi salah satu syarat setiap anggota komunitas untuk bergabung. Ingat, ridho suami akan menjadi salah satu kunci kesuksesan seorang istri. Begitu juga halnya dengan doa istri untuk kesuksesan suami. Oleh sebab itu, komunikasikan selalu apa yang menjadi sumber kebahagiaan kita dan pasangan dalam berkarya. Lalu, buat sebuah planning atau rencana bersama. Sehingga kodrat sebagai seorang istri dan ibu tidak akan terkesampingkan.

See also  Resume Gelanggang Insipirasi Leader Balai Kampung Komunitas Ibu Profesional

Komunitas Sebagai Support System Seorang Ibu Berkarya dan Berdaya

Support System yang lain untuk seorang Ibu bisa berdaya adalah bergabung dengan komunitas yang tepat baginya. Komunitas yang mampu menjadikan dirinya bertumbuh dan bermanfaat bagi sesama anggotanya. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan bagi calon anggota sebelum memutuskan bergabung dalam sebuah komunitas. Yaitu:

1. Melihat Foundernya

Lihat dahulu karakter founder-nya sebelum bergabung dalam sebuah komunitas. Gagasannya seperti apa, mau dibawa kemana komunitasnya, dan lain-lain. Lakukan riset terhadap founder-nya. Karena pastinya seorang founder mencerminkan karakter komunitas yang dia bentuk.

Komunitas Ibu Profesional misalnya, saya melihat Ibu Septi terbukti mampu mengantarkan anak-anaknya sukses sejak dini dengan mengeksplorasi bakat dan minat anak-anaknya sejak kecil, lalu konten-konten beliau dengan Pak Dodik yang begitu harmonis dan saling mengisi, dan yang paling penting beliau bisa menjadi diri sendiri dengan tetap berkarya di bidang yang digemari. Dari sini, saya membayangkan bahwa saya sedang dibimbing oleh seorang Ibu kepada anaknya untuk menjadi seorang istri yang menghormati suami dan seorang ibu yang menyayangi anaknya tanpa mengesampingkan kebahagiaannya. Maka dari itu saya memutuskan untuk bergabung di Institut Ibu Profesional dan saat ini ingin masuk di Kampung Komunitas.

2. Passion atau Minat Kita

Memahami passion atau minat yang kita miliki. Maka, tidak ada salahnya untuk selalu mencoba hingga menemukan yang benar-benar klik di hati kita. Walaupun memang sebaiknya passion ini sudah kita diketahui sebelum umur 16 tahun, namun tidak ada kata terlambat. Tetap temukan passion kita dan perdalam bidangnya agar kita bisa ahli di passion kita. Sekarang pun bisa kita lakukan dan tentunya bekal untuk mengolah passion anak kita kelak.

See also  Membangun & Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dalam Berkomunitas Bagi Ibu Rumah Tangga

3. Core Values di Komunitas

Pastikan nilai-nilai yang ada di dalam komunitas tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut secara pribadi dan nilai-nilai yang dipegang dalam keluarga. Jika bisa justru semakin menguatkan nilai-nilai yang kita amini. Agar bisa berjalan beriringan dan tumbuh bersama dalam kebaikan.

4. Code of Conduct di Komunitas

Sebagai anggota baru pastikan kita mengerti peraturan yang ada dalam sebuah komunitas. Jangan sampai kita menjadi anggota yang tidak paham akan peraturan yang ada. Hal ini untuk menghindari selisih paham antar anggota. Sebagai anggota baru pastinya kita wajib menghormati peraturan yang sudah berjalan pun bisa memberikan masukan jika memang dirasa diperlukan dengan cara yang baik tentunya.

Agar bisa berdaya dalam sebuah komunitas, maka kita wajib untuk berperan aktif di dalamnya. Pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita atau saya khususnya yang sulit membangun kepercayaan diri di lingkungan atau komunitas baru. Padahal di Kampung Komunitas memiliki nilai Jangan Tunggu Ditunjuk, Tetapi Ambillah Peran dengan sesuaikan kemampuan dan passion kita pastinya. Tidak masalah jika kita belum ahli pada awalnya karena kita akan bertumbuh seiring berjalannya waktu. Dengan rasa cinta yang kita miliki, maka dengan sendirinya kita akan meng-upgrade diri kita.


#Resume2 #GelanggangInspirasiFounder #OrientasiKampungKomunitas #BalaiMainCeria #IbuProfesional2021 #KomunitasIbuProfesional #KampungMain3 #SemestaKaryaUntukIndonesia #SalamBerprestasi #PrestAsyik

Views: (397)